Rabu, 19 April 2017

KONTINITI

THREE MATCH CUT

1. Matching The Look
• Kontiniti ruang
            Shot yang satu disambungkan ke shot berikutnya dengan memperhatikan bentuk dan              ruang.
            Membangun logika perpindahan ruang yang wajar, meskipun hanya diberikan visual             yang sederhana.
 Penuturan cerita yang actionnya bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya   melibatkan kontiniti ruang.

                   • Kontiniti waktu
             Waktu dalam film dibagi menjadi empat:
            a. Kontiniti masa kini
       Kontiniti waktu masa kini menggambarkan action yang berlangsung sekarang .
       Menarik, karena penonton dibuat mengikuti cerita dan tidak mengetahui apa yang        terjadi selanjutnya.
      Bisa digunakan untuk film cerita, dokumenter, dan liputan proses yang terjadi tanpa        perpindahan tempat.
                   b. Kontiniti masa lampau
     ØBerlangsung di masa lampau.
               contoh: kisah sejarah.
    ØFlashback dari masa sekarang ke masa lalu
   • Menggambarkan peristiwa yang berlangsung sebelum cerita dimulai.
   • Bergerak mundur untuk memperlihatkan porsi cerita yang sebelumnya tidak diperlihatkan.
   • Mengulang kejadian.
     Kegunaan Flashback adalah:
   • Menjernihkan plot
   • Menjelaskan latar belakang apa yang menghasilkan situasi masa kini.

Kerugian flashback:
Merusak kontiniti kronologi
Membingungkan penonton, terutama jika digunakan beberapa kali flashback.
Bangunan ke arah klimaks bisa saja terhalangi.
c. Kontiniti masa mendatang.
ØPenggambaran masa depan
Flashforward : fragmen lompatan ke depan akan kembali lagi ke masa sekarang.
Kerugian : jika penyajian kurang tepat akan membingungkan penonton
ØKilasan maju dari masa kini ke masa depan.
                    d. Menurut kondisi
               Pengaturan kontiniti conditional time tidak dibatasi ikatan atau cara penyajian                         apapun karena bukan merupakan suatu kenyataan.
               Akan tetapi, kontiniti ini tetap harus dipahami oleh penonton. Kontiniti ini pada                           dasarnya bersifat imajinatif.
               Kegunaan
               Untuk menggambarkan mimpi buruk, renungan, atau kerusakan pikiran pelaku

2. Matching The Position
Kesinambungan secara posisi shot sebelum dengan shot sesudahnya.

3. Matching The Movement
Kesinambungan satu shot dengan shot berikutnya berdasarkan pergerakannya.
Pergerakan disini termasuk: pergerakan subjek, pergerakan kamera dan pergerakan kedua-duanya.

KONTINITI ANTAR SHOT:
1. Continuity in Action
Sebuah shot disambungkan dengan shot selanjutnya berdasarkan aksi/action dari subjek.
2. Continuity in Direction
Kesinambungan satu shot dengan shot selanjutnya berdasarkan arah pergerakan subjek.
3. Continuity of Location
Lokasi merupakan unsur penting yang harus diperhatikan seorang kameramen dalam kesinambungan shot.

Kamis, 30 Maret 2017

BERBAGAI MACAM UKURAN SHOT

BASIC SHOT PADA MANUSIA



1. CLOSE SHOTS

   Close Shot digunakan untuk menekankan ekspresi objek. Banyak digunakan dalam acara      fiksi dan non fiksi yang akan di tayangkan di layar televisi.
   
  • Extreme Close Up (ECU)
          Shot yang menampilkan detil objek dan detil ekspresi dari objek, misal linangan air mata,                   ekspresi kegembiraan yang terpancar dari mata, detil pada tindik telinga, jari tangan dan lain-             lain.

  • Big Close Up
Shot yang menampilkan yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu                        sehingga tapak besar. 
Tujuan shot: untuk menekankan pada detil ekspresi dan mimik wajah              seseorang.

  • Close Up
Shot yang menampilkan bagian dari batas bahu sampai atas kepala.
Tujuan Shot: Memperlihatkan secara detil ekspresi dan mimik wajah seseorang, Misal: detil kerutan wajah, orang menangis, tersenyum, merenung dan lain-lain.



2. MEDIUM SHOTS 
    Medium Shot disebut juga dengan shot-shot netral, atau ada juga yang menyebutnya dengan shot-shot aman. Shot yang tanpa memiliki penekanan tertentu dalam gambarnya.
  • Medium CloseUp (MCU)

    Shot yang menampilkan bagian dari batas dada sampai atas kepala. Tujuan shot:           untuk menampilkan ekspresi wajah dan detil objek.


  • Medium Shot (MS)
          Shot yang menampilkan bagian tubuh manusia dari batas pinggang hingga atas kepala.
         Tujuan Shot: Bertujuan untuk menonjolkan bahasa tubuh dan ekspresi objek.



  • Medium Long Shot (MLS)
         Shot yang menampilkan bagian tubuh dari batas lutut hingga atas kepala.
         Tujuan shot: memperlihatkan gesture, tindakan dan sekilas backgound dari objek. Shot ini juga            sering disebut dengan Knee Shot (KS).



3. LONG SHOTS

    Tipe Long shot akan digunakan pada saat:
  •              Untuk mengikuti area yang lebar atau mengikuti adegan berjalan cepat.
  •              Untuk menunjukkan dimana objek berada/menunjukkan tempat.
  •              Untuk menunjukkan progres
  •              Untuk menunjukkan bagaimana posisi  subjek memiliki hubungan dengan yang lain.
    * Long Shot (LS)
            Shot yang memperlihatkan keseluruhan tubuh dari objek tanpa ada yang terpotong. 
      Tujuan shot: untuk menampilkan objek secara keseluruhan, interaksi objek dan menampilkan backgound dan suasana sekitar objek.


   
    * Very Long Shot (VLS)
       Shot luas yang memperlihatkan objek dengan lingkungannya. Objek masih dapat dilihat dengan jelas. Tujuan Shot: Untuk menekankan pada lokasi/tempat/lingkungan tempat objek berada. 



    * Extreme Long Shot (ELS)
       Shot luas yang memperlihatkan suasana/lingkungan/lokasi tertentu. Tujuan shot: Menekankan pada lingkungan/lokasi tertentu. 



     







Jumat, 24 Maret 2017

SHOT-SCENE-SEQUENCE

SHOT-SCENE-SEQUENCE

SHOT

ü  Tembakan kamera
    Satu shot merupakan satu tembakan kamera.
    Satu shot juga disebut dengan satu take. Namun jika retake atau shot yang sama kembali dishot ulang karena adanya suatu kesalahan atau gangguan, maka pengulangan tersebut bukanlah sebuah shot baru, melainkan masih shot yang sama yang diambil/dishot kembali.

ü  Simplenya, satu shot itu dimulai sejak kamera start atau saat kita menekan tombol rec untuk memulai perekaman objek sampai perekaman dihentikan atau kembali menekan tombol rec, tanpa adanya interupsi oleh potongan gambar.


SCENE
      ü  Satuan penuturan dalam skenario

ü  Satu scene adalah suatu kejadian yang berlangsung di satu tempat dan waktu tertentu.

ü  Satu scene terdiri dari beberapa shot yang saling berhubungan.


SEQUENCE

ü  Satu segmen besar yang memperlihatkan satu peristiwa yang utuh.

ü Satu sequence biasanya terdiri dari beberapa scene yang saling berhubungan.



       Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan juga satu sequence bisa hanya terdiri dari scene dan satu shot, misalnya satu sequence yang diambil secara Long Take.

VISUALISASI DAN PIKTURISASI

BERPIKIR DALAM GAMBAR


       Visualisasi dan Pikturisasi merupakan dua hal mendasar yang harus dipahami oleh seorang kameramen. Karena, kedua hal ini akan berkaitan dengan bagaimana kameramen mentransormasikan skenario yang masih berbentuk kata-kata menjadi gambar dan bagaimana gambar-gambar tersebut disusun sehingga membangun sebuah makna yang sesuai dengan skenario.

VISUALISASI (Visualization)

Ø  Menerjemahkan kata-kata yang mengandung makna menjadi gambar secara individual.

Ø  Dalam proses visualisasi, seorang videografer harus mampu menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian rupa, sehingga menjadi satu makna.


Ø  Objek tersebut bisa manusia, benda, peristiwa dan sebagainya.


PIKTURISASI (Picturization)

Ø  Kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

Kamis, 23 Maret 2017

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY


Bagaimana seorang Director of Photography (DOP) bekerja??

             Mungkin kita sudah tak asing lagi dengan nama DOP atau Director of Photography. Ya, dia adalah orang yang bertanggung jawab dalam memvisualkan dan menciptakan gambar dari sebuah skenario, yang tentu saja dengan tetap berkomunikasi dengan seorang sutradara/director. Kalau kita sering memanggilnya sebagai seorang Kameramen, meski kadang tak selalu seorang DOP langsung bertindak sebagai kameramen. Oke teman-teman untuk lebih jelasnya, saya akan menjelaskan siapa itu DOP dan apa saja tugas dan tanggung jawab seorang DOP dalam sebuah produksi fiksi maupun non fiksi.

Dalam sebuah produksi film fiksi, departemen kamera akan terdiri dari:

       Sinematografer/Pengarah Fotografi/Director of Photografhy.
       Operator Kamera
       Assisten Kamera 1 (focus puller)
       Assisten kamera 2 (clapper - loader)
       Kontiniti cahaya (still foto)
       Key Grip
       Cable Operator/Puller
       Gaffer

       Electrician/operator lampu


Secara umum, tugas dan tanggung jawab seorang DOP adalah sebagai berikut:

  1. Berdiskusi dengan produser dan sutradara, membahas tentang rencana produksi.
  2. Mempelajari naskah
  3. Menginterpretasikan sebuah adegan/scene
  4. Memberi masukan bagaimana akan bisa mendapatkan gambar yang baik
  5. Memilih peralatan kamera beserta penunjangnya
  6. Bekerjasama dengan sutradara
  7. Melakukan pengambilan gambar atau shooting.
Tugas dan tanggung jawab seorang DOP saat proses Pra Produksi:


  1. Fiksi
  •        Kameramen bekerjasama dengan sutradara dalam menentukan rencana visual yang akan dibuat berdasarkan breakdown script yang telah dibuat.
  •        Berdiskusi dengan sutradara mengenai shot-shot yang akan dibuat nantinya.
  •        Pemilihan dan tes kamera
  •        Pemilihan dan tes filter
  •        Merencanakan pencahayaan
  •        Mengidentifikasi kebutuhan peralatan.


   2. Non Fiksi
  •        Membuat shot list bersama reporter sebagai panduan shot-shot apa saja yang diperlukan untuk kepentingan berita tersebut. (outdoor)
  •        Melakukan briefing bersama produser dan sutradara/program director mengenai shot-shot yang akan diambil.
  •        Dalam acara multicamera yang melibatkan lebih dari satu orang kameramen, maka pengarahan kamera dilakukan oleh seorang Pengarah Kamera/Chief Kameramen/DOP.


    Tugas dan tanggung jawab seorang DOP saat proses Produksi:

       Menentukan angle dan komposisi shot-shot
       Menentukan penempatan kamera
       Melakukan perekaman gambar
       Menjaga kontinuiti visual
       Dalam program bersifat multicamera, seorang program director bisa meminta komposisi tertentu pada saat pengambilan gambar berlangsung.


Tugas dan tanggung jawab seorang DOP saat proses Pasca Produksi:

       Menyerahkan camera report kepada editor. Camera report berisikan keterangan tentang semua shot yang lengkap dengan time code dan keterangan waktu.
       Berkomunikasi dengan editor.
       Berkomunikasi dengan colorist.









KONTINITI

THREE MATCH CUT 1.  Matching The Look •  Kontiniti ruang             Shot yang satu disambungkan ke shot berikutnya dengan memperhati...